Berjalan Tertib, Menteri Yuddy Apresiasi Aksi Demonstrasi Honorer K2
Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Yuddy
Chrisnandi, menyampaikan apresiasi kepada Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I)
yang telah mengkoordinasikan aksi demonstrasi hingga berjalan lancar.
"Kami sampaikan apresiasi, aksi demonstransi tadi berjalan tertib dan
tidak anarkis," ujar Yuddy di tengah kerumunan pengunjuk rasa di depan
Istana Merdeka, Rabu (10/02).
Yuddy
yang turun ke lapangan serta berada diantara para demonstran, lebih lanjut
mengungkapkan simpatinya terhadap aksi demonstrasi para tenaga honorer K2
tersebut. "Kami memahami dan menghargai aspirasi yang disampaikan. Karena
itu sebelum aksi hari ini berlangsung, kami telah menerima perwakilan mereka
untuk beraudiensi," tegasnya.
Terkait
hal tersebut, Herman Suryatman, juru bicara Menteri PANRB, mengatakan bahwa
pemerintah paling tidak melalui Kementerian PANRB telah berupaya maksimal untuk
menangani permasalahan tenaga honorer K2 sesuai kesepakatan dengan Komisi II
DPR. "Road map penanganan permasalahan honorer K2 sudah disusun,
demikian juga kebutuhan anggaran sudah disampaikan. Namun demikian sampai saat
ini belum ada solusi permanen. Kendala utamanya ada dua, yaitu belum ada celah
hukum dan tidak adanya alokasi anggaran," ujar Herman.
Dikatakan
Herman yang juga turut hadir ditengah kerumunan pendemo tersebut, bahwa
pemerintah telah melakukan upaya-upaya koordinasi dengan instansi terkait untuk
menyelesaikan permasalahan tenaga honorer eks K2. "Kami telah melakukan
rapat maraton dengan berbagai instansi, namun hingga saat ini belum ada
hasil," katanya.
Pun
demikian, Herman juga menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan koordinasi
untuk bisa menerima perwakilan dari aksi demo tersebut untuk berdiskusi lebih
lanjut menjaring aspirasi dan mencarikan solusi terbaik bagi seluruh eks tenaga
honorer K2 tersebut. Kementerian PANRB di kantornya memberikan keleluasaan bagi
eks tenaga honorer tersebut untuk berdiskusi.
"Permasalahan
ini akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan. Pemerintah sangat empati dan simpati
kepada teman-teman honorer, oleh karenanya harus dicarikan solusi yang tepat.
Apalagi ini sebagian besar bekerja di lapangan, sebagai ujung tombak,"
kata Herman.
Lebih
lanjut, Herman menyampaikan bahwa pemerintah prihatin dengan se jumlah penipuan
yang menimpa warga masyarakat yang ingin menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Tidak jarang, penipuan itu sering menimpa para tenaga honorer yang sangat
berharap untuk bisa diangkat menjadi CPNS. "Kami mengingatkan agar
teman-teman tenaga honorer K2 selalu waspada terhadap ulah para calo,” ujarnya.
Unjuk
rasa tenaga honorer K2 tersebut diikuti hampir 15 ribu orang dari berbagai
daerah. Terbanyak datang dari daerah-daerah di Pulau Jawa. Dari Jatim tercatat
sebanyak 1.127 orang, Jawa Tengah sebanyak 3.538 orang, DIY 67 orang, Jawa
Barat 6.796 orang, ditambah dari Kabupaten Bekasi 1.000 orang, DKI Jakarta
1.000 orang, Banten 500 orang.
Dari
Sumatera, tercatat dari lampung ada 211 orang, Sumatera Selatan 212 orang,
Bengkulu 25 orang, Aceh dan Padang masing-masing 5 orang, Medan dan Riau
masing-masing 2 orang. Ada juga peserta dari Kalimantan Barat sebanyak 7 orang,
Maluku 5 orang, Palu, 3 orang, Sulawesi Barat 3 orang, Lombok, Bali, Papua
masing-masing 2 orang.
Menurut
Herman, pelaksanaan unjuk aspirasi di depan istana negara berjalan lancar dan
dalam koridor. Orasi dilakukan secara bergantian, dari forum honorer, anggota
DPR dan PGRI. “Peserta sangat kooperatif dan kami berada di tengah2 mereka,”
ujarnya.
Massa
yang telah datang di Jakarta sebelum Rabu, berkumpul untuk melakukan persiapan
di beberapa lokasi, seperti kawasan Masjid Istiqlal Jakpus, sekitar TMII
Jaktim, PHI Cempaka Putih, PGRI Tanah Abang Jakpus. Adapun titik kumpul di IRTI
Monas, kawasan Patung Kuda Indosat.
Pukul
07.00 WIB massa berangkat dari daerah persiapan ke titik kumpul patung kuda
Indosat. Pada jam 08.00 massa konsolidasi di titik kumpul patung kuda Indosat
long march ke depan Istana Negara melalui dalam areal Monas untuk melakukan
aksi unjuk rasa.
Dalam
aksinya, para pendemo minta kepada Presiden RI Joko Widodo untuk
mengeluarkan Perpu tentang Pengangkatan honorer kategori 2 menjadi PNS.
“Sembilan perwakilan massa yang dipimpin Ketua Umum Forum Honorer Kategori 2
minta diterima langsung oleh Bapak Presiden,” imbuh Herman.
Sumber : http://yuddychrisnandi.co